Agen Bola tim asal London Utara Tottenham Hotspur dibangkitkan oleh tiga pemain yang notabene bukan pemain lama. Masuknya Scot Parker, Emmanuel Adebayor, serta kembalinya Ledley King menambah solid tiga lini Tottenham. Memang ketika kompetisi Premier League memasuki pecan ketiga, banyak fans Tottenham Hotspur yang ragu klubnya bisa mengulang sukses musim lalu. Maklum, berbagai masalah sempat menerpa klub asal London Utara tersebut pada awal musim.

Sumber permasalahannya terletak pada Luca Modric. Pemain kunci Tottenham ini ingin hengkang ke klub lain yang lebih menjanjikan prestasinya. Imbas dari penurunan motivasi yang dialami Modric, Tottenham tampil tanpa gairah selama bulan Agustus. Terlepas dari itu semua saat melawan Everton yang ditunda lantaran kerusuhan London. Tottenham memetik hasil burk menghadapi dua tim Manchester pada pekan kedua dan ketiga. Kekalahan telak diperoleh saat bertandang ke markas Manchester United maupun kala menjamu Manchester City. Hasil itu membuat Tottenham mengulangi start musim 2008-2009 yang kalah pada dua laga awal. Bahkan kalau dibandingkan, kali ni lebih buruk karena deficit gol yang sangat mencolok. Untung saja pada bulan September tim arahan Harry Redknapp mulai bangkit dari keterpurukan.

Dalam empat laga berikutnya dilalui dengan kemenangan. Dua di antaranya dipetik atas dua anggota The Big Four. Yakni mengalahkan Liverpool dan juga menaklukkan Arsenal pada pekan lalu. Pelan tapi pasti, Tottenham mulai naik. Tidak ada asap kalau tidak ada api. Keberhasilan memenangi empat alga beruntun pasti ada sebabnya. Itu semua terletak pada tiga pemain baru di tiga lini berbeda, yakni Emmanuel Adebayor, Scot Parker dan Ledley King. King dianggap sebagai pemain baru karena sempat lama absent karena cedera. Dan, empat kemenangan tersebut diperoleh saat mereka diturunkan. Di lini depan, Adebayor yang datang dengan status pinjaman dari Manchester City mampu meningkatkan ketajaman tim. Sebagai striker, dia tidak hanya bisa menunggu umpan matang dari rekannya. Adebayor juga rajin bergerak untuk membongkar pertahanan lawan dan menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Sebagai contoh saja saat menciptakan assist bagi Rafael van der Vaart kala menghadapi Arsenal pekan lalu. “Saya senang dengan Emmanuel. Dia bisa menguasai bola dan membawa pemain lain masuk dalam permainan

Agen Bola saat ini bisa dikatakan penampilan Juventus semakin membaik dan mungkin akan menjadi terbaik dalam segi peringkat. Cobalah amati penampilan Juventus selama lima musim terakhir di Serie A bisa dikatakan peforma musim 2011-12 merupakan peforma terbaik. Hal itu terlihat dari peringkat Jvuentus di klasemen sementara Serie A hingga pekan ke enam.

Empat musim sebelumnya hasil akhir pada pekan keenam, I Bianconerri tak pernah bisa bertengger di puncak klasemen. Kebanyakan hanya bisa berkutat di lima besar. Malah, pada musim 2008-09, berada di peringkat ke-9. Dari empat musim sebelumnya peforma awal pada musim 2009-10 termasuk lumayan. Saat itu, hingga laga keenam, I Bianconeri bisa mendulang empat kemenagnan dan tak pernah kalah. Tim kuat macam AS Roma dan Lazio dilibas di pekan ketiga dan keempat. Tapi pada pekan kelima dan keenam, mereka hanya bisa seri versus Bologna dan Genoa.

Akan tetapi, hasil meyakinkan itu tak kuasa mengantarkan I Bianconeri memuncaki klasemen, sejak pekan kedua, mereka hanya bisa berada di peringkat ke dua. Berada di bawah inter Milan dan Genoa yang bergantian memuncaki klasemen. Kasus yang hampir sama juga terjadi pada musim 2007-08. saat itu, sempat memuncaki klasemen pada pekena pertama dan kedua, empat pekan berikutnya turusn drastic. Menduduki peringkat ke 8 di pekan keempat dan naik ke peringkat kedua pada dua pekan berikutnya.

Sayangnya, jika ukurannya pada perolehan poin selama lima musim terakhir, hasil akhir hingga pekan keenam musim ini, bukan termasuk yang terbaik. Jumlah poin yang diraih masih berada di bawah perolehan musim 2009-10 yang mengumpulkan 14 poin dan 2007-08 yang mengoleksi 13 poin. Sebagai perbandingan musim 2011-12 baru mengumpulkan 11 poin.

Pelatih Antonio Conte mengakui bahwa performa awal timnya sejauh ini tak mengecewakan. Bahkan, bisa dibanggakan jika dibandingkan empat musim sebelumnya. Tapi, kata Conte, semua belum seperti yang diharapkan. “Sekalilagi, ini terlalu dini untuk menilai semuanya dari peringkat di klasemen. Contoh saja Napoli, satu kekalahan membuat posisi mereka bergeser. Jika kami ingin hasil akhir yang baik di akhir musim, kami harus selalu tampil maksimal.”

Agen Bola jika anda lihat belakangan ini klub Real Madri sepertinya telah memainkan permainan yang berbeda. Pelatih Jose Mourinho mulai mengurangi permainan penguasaan bola atau ball possession, termasuk saat melawan tim-tim kecil. Sebagai gantinya dia cenderung menerapkan strategi fast counter attack atau serangan balik super cepat. Patut diketahui, ada banyak sekali tim yang menerapkan strategi counter attack. Tapi sangat jarang yang bisa melakukannya dengan bagus. Madrid tidak seperti itu. Sebagai gambaran bisa dilihat di laga Madrid kontra Ajax Amsterdam pertengahan pekan lalu. Laga tersebut memperlihatkan betapa menyeramkannya serangan balik Madrid. Sangat cepat dan mematikan. Dari tiga gol yang tercipta, semuanya bersumber dari serangan balik.

“Kami mengontrol permainan dengan bagus, tapi hancur karena serangan balik. Kami benar-benar mendapat pelajaran berharga dari strategi serangan balik,” kata pelatih Ajax Frank De Boer seusai pertandingan. Peforma dari permainan serangan Real Madrid sangat lah sempurna dan luar biasa. Bahkan sejumlah media menyebutnya sebagai atraksi serangan balik terhebat dalam dua dasawarsa terakhir.

Strategi serangan balik tak hanya diterapkan Mou ketika melawan tim-tim kuat. Saat melawan Barcelona pada El Clasico musim lalu Mou juga sudah menerapkan strategi serangan balik. Namun, efektivitas dan kehebatannya belum seperti saat ini. Kini serangan balik ala Mou dijamin lebih tajam dan mematikan. Sebab dia telah menemukan formula paten di lini depan yang bisa diandalkan untuk melakukan serangan balik kilat, yakni kuartet Cristiano Ronaldo-Kaka-Ozil-Karim Benzema.

Keempat pemain tersebut punya semua persyaratan yang harus dimikili pemain depan dalam melancarkan serangan balik. Selain punya kecepatan mereka bisa membawa bola dan finishing yang mematikan. “Kaka dan Ozil bisa bergerak cepat saat membawa bola. Bahkan mereka mampu bergerak lebih cepat lagi ketika melakukan serangan balik.” Terang De Boer. Pematangan strategi serangan balik cepat sepertinya disengaja Mou untuk menghadapi Barcelona. Sebab, untuk saat ini, satu-satunya cara untuk melumpuhkan Lionel Messi dkk adalah dengan takti serangan balik kilat.

Agen Bola ricardo Kaka kembali, dia akhirnya terbangun dari tidur panjangnya, setelah berbulan-bulan lamanya menyandang status pesakitan dan dijuluki sebagai pembelian terburuk Real Madrid. Pemain yang dibeli dari Milan dengan harga 65 juta euro itu kini bangkit. Aksi-aksinya di lapangan kembali maut dan menjadi inspirator kemenangan tim. Kembalinya Kaka sedikit ditolong oleh penampilan buruk Angel Di Maria dalam beberapa pertandingan terakhir. Menurunnya peforma di Maria memantapkan hati pelatih Jose Mourinho untuk memberikan kesempatan lebih cepat kepada Kaka.

Konsekuensi dari memainkan Kaka adalah keharusan Mou untuk menduetkannya dengan Mesut Ozil di lini tengah. Patut diketahui, sejak melatih Madrid pada pertengahan 1010 lalu, Mou sangat jarang menduetkan Kaka dengan Ozil mengingat gaya permainan keduanya hampir sama.

Fakta berbicara, dua pemain dengan gaya bermain yang hampir mirip sangat sulit bersatu di lapangan. Tapi, kali ini kenyataannya berbicara berbeda. Dengan menduetkan pemain bernomor punggung 8 dan 10 itu, performa Madrid justru menggila. Dalam enam laga bersama duet Ozil Kaka mereka mencetak 22 gil. Kalau dirata-rata, torehan gol Madrid per laga mencapai 3,6 gol. Dengan memainkan Ozil dan kaka bersama-sama kami mempunyai banyak pilihan dan variasi saat bermain. Pelatih mencobanya saat melawan Ajax Amsterdam dan hasilnya sangat bagus,”ujar midfielder Madrid, Xabi Alonso.

Saat melawan Ajaz, Mou memang sengaja memasang duet Kaka Ozil sebagai tulang punggung tim. Kaka dimainkan sejak menit pertama dan bukan sebagapi pemain pengganti seperti biasanya. Hasilnya sungguh sangat manis. Madrid menang telak 3-0. itu merupakan kemenangan yang membanggakan dilihat dari musuh sang Galacticos adalah Ajax Amsterdam yang notabene klub penguasa liga Belanda.

Formula yang tepat akhirnya membuat Real Madrid kembali menemukan jati dirinya. Mourinho boleh tersenyum lebar karena keberhasilan ini merupakan buah dari racikan tangan dan kepala dinginnya. Dia sangat berharap mungkin tidak akan dengan variasi permainan yang seperti ini saja. Tapi akan dengan penemuan penemuan permainan baru yang membuat kami lebih tampil kreatif dan sulit ditebak.